Minggu, 02 April 2017

Tentang “Kelindhih” dan Mensyukuri Hidup

http://www.bontang.me/2015/06/tindihan-tidur-di-tindih-jin-makhluk.html

"kelindhih" merupakan keadaan dimana seseorang yang tengah tertidur merasa diganggu oleh suatu makhluk. Dalam keadaan ini, korban biasanya ingin segera terjaga, namun sulit. 


Saya menulis ini sesaat sebelum tidur malam. Sejujurnya, saya sedikit takut untuk memulai memejamkan mata lagi dan hilang kesadaran. Tapi apa mau dikata, saya bukan Edward Cullent yang ga pernah dan ga butuh tidur. Heheheh

Saya begini bukan tanpa alasan. Siapa sih yang ga suka tidur? Saya mah doyan. Sayangnya pengalaman yang bisa dibilang agak mengerikan semalam membuat saya sedikit deg-deg gan untuk memulai tidur lagi. Iya, deg-degan. Kayak pertama kali ngedate gitu. Hahahha (emang udah pernah ngedate?)

Ini semua gara-gara “kelindhih”. Bukan hal yang aneh bagi saya sih, kalau ada makhluk yang  sedang mencekik leher, menindih badan, atau mencengkeram kepala ketika sedang asyik-asyiknya tidur. Sudah bukan hal yang menakjubkan lagi ketika melihat makhluk berleher panjang, embah-embah, atau makhluk mirip dakocan lainnya saat mata saya “on” 25 %. Saya juga pernah melihat sesosok bayangan tinggi kurus masuk kamar saya yang dikunci melalui pintu saat  sudah merasa sangat tersiksa karena “kelindhih”. Tapi saya tidak pernah menganggapnya serius. Malah menganggap itu semua cuma halusinasi. Setelah itu abaikan.

Tapi tidak dengan semalam. “kelindhih” yang saya alami mungkin sangat biasa. Dan mungkin tidak spesial untuk dibagikan. Tapi dari sudut pandang saya yang sedikit “gumunan” ini, saya semakin merasakan besarnya karunia ketika bisa membuka mata setelah tidur. Hal yang amat sangat berharga, tapi sering terabaikan. Bagi saya khususnya.

Malam itu, saya memutuskan untuk tidur ketika menjelang jam 11 malam. Masih cukup sore buat saya yang biasanya insom. Namun beberapa minggu terkahir ini, saya sedang membiasakan diri untuk tidur lebih awal. Tidak ada yang aneh dan spesial, sebelum tidur saya cuci muka seperti biasa, pakai krim malam, dan tidur. Saya membaca do'a mau tidur dan kemudian memejamkan mata. Gilaaa,, secara tiba-tiba hawa berubah menjadi panas. Sampai-sampai merasa amat sangat tidak nyaman menempel pada kasur. Balik kanan-kiri telentang hingga tengkurap sudah dilakukan, tapi belum juga menemukan posisi yang nyaman. Di tengah sibuknya ber”glibak-glibek” ria itulah akhirnya saya pindah ke alam mimpi.

Saya menemukan diri saya sedang dikerumuni banyak makhluk mengerikan. Ada yang gembrot, nenek tua, leher panjang, hidung pinokio dan entah apa lagi. Mereka ramai-ramai menyiksa saya. Ada yang menjerat leher saya dengan lengan mereka yang besar dan kekar, menjambak rambut,  menindih badan, menutup lubang hidung sampai saya sulit sekali bernafas, hingga mencengkeram kaki dan tangan. Saya berdzikir, ta'awudz, takbir, istighfar. Tidak mempan. Saya coba baca Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Tapi tetap zonk. Akhirnya saya membaca ayat kursi. Dan saya terjaga. Saya sempat melihat tubuh Ibu-Ibu gembrot sedang menindih saya saat mata  belum terbuka 100 %.

Walau bagaimanapun saya tetap bersyukur sesuyukur-syukurnya. Senang sekali rasanya bisa keluar dari jeratan makhluk-makhluk seram dan mengerikan. Saya cepat-cepat bangun ingin minum. Rupanya makhluk-makhluk di mimpi tadi menguras cukup banyak energi.

Tak hanya haus, rupanya saya sedikit pusing. Enteng sekali rasanya ketika saya melangkahkan kaki menuju pintu kamar. Duh, pengen segera minum dan nyemil-nyemil barangkali masih ada sisa lauk di meja makan. Tapi aneh,, saya tidak bisa membuka pintu kamar. Memegang saja seperti tidak kuat. Saya panik. Takut kalau pingsan. Saya berjalan cepat untuk kembali ke kasur, memutuskan untuk berbaring saja. Saya berjalan cepat dan ketika melewati kaca lemari, tiba-tiba merasa ada yang janggal. Saya dekati kaca dan melihat lekat-lekat ke arahnya. Subhanalloh, saya sedang bercermin namun tidak ada pantulan diri saya disana. Kosong. Saya makin ketakutan. Jadi saya ini sudah mati ?

Masih merasakan panik dan takut yang campur aduk saya langsung menuju kasur yang masih ditutupi selambu. Tapi disana tidak ada tubuh saya. Jadi bagaimana ini,, ? Saya dimana,, ? Rasanya ingin teriak dan menangis. Tiba-tiba saya merasa limbung dan akhirnya menjatuhkan diri di kasur. Seperti pingsan.

Selang beberapa detik (mungkin antara 3 sampai 5 detik) saya sudah terbangun. Saya merasakan lelah yang teramat sangat. Saya coba gerakkan tangan saya, alhamdulillah,, masih berfungsi dan berada di dalam jasad. Saya gerakkan tubuh saya yang lain dan kaget ketika melihat celana tidur sebelah kanan yang saya kenakan tergulung sampai bagian paha. Baju tidur saya juga menyingkap ke atas. Ada apakah,, ? Apa ini karena pergerakkan saya yang hebat selama proses “kelindhih” itu berlangsung ?

Jam menunjukkan pukul 2 Malam ternyata. Saat saya menemukan kembali kesadaran yang utuh. Saya merenung sepanjang malam. Antara takut, penasaran, bingung,,, sampai akhirnya saya ketiduran lagi. Dan bangun saat adzan subuh berkumandang.

Dan kini saya akan tidur lagi. Harapan saya sederhana aja, bisa bangun esok hari dalam keadaan sehat wal'afiat. Aamiin aamiin Ya Alloh..





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Edisi Belajar dari Rumah : Menentukan Volume Bangun Ruang

Tugas Matematika untuk Belajar dari rumah kali ini adalah : Silakan kerjakan LKS halaman 35, Kegiatan Kompetensi 4. Kemudian dif...